Jembatan Mahakam
Sebagai kota yang
dibelah Sungai Mahakam, Samarinda memiliki transportasi air tradisional sejak
dahulu, yakni Tambangan dan Ketinting. Tambangan biasa digunakan sebagai alat
transportasi menyeberang sungai dari daerah Samarinda Seberang ke kawasan Pasar
Pagi. Ketinting menjadi moda transportasi sungai utama untuk menyeberangi
sungai maupun menuju wilayah tertentu yang hanya bisa dinaiki oleh manusia dan
barang. Sedangkan untuk mengangkut kendaraan, kapal feri sempat beroperasi
menyeberangi sungai dari pelabuhan Harapan Baru, Samarinda Seberang ke
pelabuhan Samarinda Kota. Namun, sejak pembangunan dan beroperasinya Jembatan
Mahakam pada tahun 1987, tambangan dan ketinting mulai berkurang penumpangnya
meski tak signifikan.
Sejak
didirikannya transportasi utama Samarinda melalui Sungai Mahakam yang
membelahnya di tengah-tengah, pada tahun 1987 baru dibangun Jembatan Mahakam
yang menghubungkan Samarinda kota dengan Samarinda Seberang. Selain itu sudah
dibangun dan diresmikan pada 2009 Jembatan Mahakam Ulu dan Jembatan Mahkota II
(dalam tahap konstruksi).
0 komentar:
Posting Komentar